Bab 7 Pengukuran Dan Pengendalian Aset yang Digunakan (16)

Jumlah rupiah (dollar) EVA tidak memberikan semacam dasar untuk perbandingan. Meskipun demikian, pendekatan EVA memiliki keunggulan bawaan (melekat). Terdapat empat keunggulan yang menarik penggunaan EVA atas ROI.

Pertama, dengan EVA semua unit bisnis mempunyai tujuan laba yang sama untuk investasi yang sebanding. Di sisi lain, pendekatan ROI memberikan insentif yang berbeda kepada investasi antar unit bisnis. Misalnya, unit bisnis yang saat ini meraih ROI 30% akan merasa enggan untuk mengembangkan diri jika tidak mampu meraih ROI 30% atau lebih pada aset tambahan; tingat kembalian (return) yang lebih rendah akan menurunkan tingkat ROI keseluruhan saat ini menjadi dibawah 30%. Jadi, unit bisnis mungkin melepaskan kesempatan investasi yang ROI-nya di atas cost of capital tetapi berada di bawah 30%.

Contoh. Berdasarkan ROI, Wal-Mart mestinya memilih berhenti berekspansi sejak akhir 1980-an karena ROI pada toko mereka yang baru turun dari 25% menjadi 20%–meskipun kedua angka berada di atas cost of capital mereka.

Demikian juga, unit bisnis yang saat ini meraih ROI rendah–katakanlah 5%–akan memperoleh manfaat (dari return) berapapun di atas 5 persen pada aset tambahan. Akibatnya, ROI menciptakan bias ke arah (return) yang sedikit (lebih besar) atau tidak ada ekspansi sama sekali pada suatu unit bisnis yang profitabilitasnya sudah cukup tinggi sementara, pada saat yang sama, unit bisnis dengan profitabilitas yang rendah melakukan investasi pada angka tingkat kembalian yang ditolak oleh unit bisnis yang profitabilitasnya sudah cukup tinggi tersebut.

Kedua, keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat pertanggungjawaban dapat menuturkan laba secara keseluruhan. Misalnya, pada suatu pusat investasi yang ROI-nya saat ini sebesar 30 persen, manager dapat menaikkan ROI keseluruhan dengan melepaskan sebuah aset yang ROI-nya 25 persen. Akan tetapi, jika cost of capital yang (semula benar-benar) melekat pada pusat investasi tersebut adalah sebesar 25 persen (berarti, masih untung), jumlah absolut laba justru akan menurun pada pusat investasi tersebut setelah mengurangkan (aset) dengan biaya modal lebih rendah tersebut. Laba dari aset tersebut ikut hilang bukan?

Penggunaan EVA sebagai ukuran mengatasi semua masalah ini. Mereka terkait dengan investasi aset yang ROI-nya berada diantara cost of capital dan ROI pusat pertanggungjawaban saat ini. Jika kinerja sebuah pusat investasi diukur dengan EVA, investasi yang menghasilkan laba di atas cost of capital akan meningkatkan EVA dan dengan demikian menarik secara ekonomi kepada manajer.

Kelebihan ketiga dari EVA adalah tingkat bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aset yang berbeda. Contohnya, tingkat bunga yang rendah mungkin digunakan untuk sediaan sementara tingkat bunga yang relatif lebih tinggi digunakan untuk investasi pada aset tetap. Selanjutnya, tingkat bunga yang berbeda tersebut digunakan untuk jenis aset yang berbeda untuk memperhitungkan tingkat risiko yang berbeda. Pendeknya, sistem pengendalian manajemen dapat dibuat konsisten dengan rerangka yang digunakan untuk membuat keputusan tentang alokasi sumberdaya dan investasi modal. Dengan demikian, jenis aset yang sama dapat mensyaratkan mendapatkan tingat kembalian yang sama untuk perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari profitabilitas unit bisnis tertentu. Jadi, manajer unit bisnis seharusnya bertindak secara konsisten saat memutuskan untuk berinvestasi pada aset yang baru.

Kelebihan keempat dari EVA adalah, berbeda dengan ROI, EVA mempunyai korelasi positif yang kuat dengan perubahan niai pasar perusahaan. Pemegang saham itu merupakan memilik kepentingan yang utama bagi perusahaan. Terdapat beberapa alasan mengapa penciptaan nihai bagi pemegang saham (shareholder value creation) itu penting: Ia (a) mengurangi risiko pengambilalihan (take over),

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.