BAB IV: Bulaksumur: Masa-masa Kuliah di FEUGM (5): Fakultas Ekonomi UGM

  • 5. Fakultas Ekonomi UGM

Saya memang diterima di Fakultas Ekonomi UGM di tahun 1985. Pada saat itu Fakultas Ekonomi UGM sudah mempunyai tiga jurusan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi.

Namun, semua mahasiswa yang keterima (accepted) di tahun 1985 itu belum dijuruskan. Penjurusan untuk angkatan 85 baru dilakukan setelah selesai perkuliahan tahun pertama. Pada saat penjurusan, saya memilih untuk masuk ke jurusan Akuntansi. 

Saat itu, saya “buta” terhadap tiga jurusan yang sudah ada. Tidak tahu banyak.

Sebagaimana yang saya sampaikan sebelumnya, di SLTA saya itu “anak IPA”. Waktu itu, saya hanya mengikuti apa yang sebelumnya pernah saya dengar dari seorang teman SLTA bahwa kalau ingin bekerja dapat uang banyak, maka bekerjalah di bank. 

Informasi terbatas yang saya dapatkan membuat pemahaman saya tentang bank tidak sepenuhnya tepat. Saya tahunya kalau bank itu tempatnya uang. Jadi, jika ingin dapat uang (gaji) yang banyak, maka bekerjalah di bank!

Nah, jika kelak ingin kerja di bank, maka saya disarankan supaya masuk ke jurusan Akuntansi. Itulah alasannya saya masuk ke jurusan Akuntansi. 

Sesederhana itu. Kalau tidak bisa dikatakan senaif itu.

Pada saat itu, perkuliahan untuk angkatan 85 masih bertempat di Gedung Pusat UGM. Baru pada tahun 1988, perkuliahan pindah ke kampus baru, gedung FEBUGM yang sekarang.

Mungkin karena banyaknya jumlah mahasiswa maka untuk beberapa matakuliah tertentu, mahasiswa angkatan 85 dibagi kedalam dua kelas berdasarkan nomor mahasiswa: ganjil atau genap. Jadi, ada kelas ganjil dan ada kelas genap. 

Sedangkan untuk beberapa matakuliah tertentu lainnya, mahasiswa angkatan saya dibagi kedalam tiga kelas: A, B, dan C. Jadi, ada kelas A, kelas B, dan kelas C.

Nomor mahasiswa saya angka ganjil. Jadi, untuk pembagian kelas yang berdasarkan nomor mahasiswa ganjil atau genap, saya masuk ke kelas ganjil. Sedangkan untuk pembagian kelas A, B, atau C, saya masuk ke kelas B.

Demikianlah, sampai lulus saya mengikuti kuliah di kelas ganjil dan di kelas B. Namun, tidak banyak matakuliah yang saya ambil menggunakan pembagian kelas dengan kedua cara itu. Format A, B, C, bahkan hanya untuk tahun pertama saja. Setelah itu, format ganjil-genaplah yang lebih dominan digunakan.

Nah, karena nomor mahasiswa saya ganjil, maka praktis saya tidak pernah sekelas dengan teman satu angkatan yang bernomor genap. Saya hanya sekelas dengan beberapa teman genap sewaktu di tahun pertama, yakni saat saya harus masuk ke kelas B.

Jurusan saya Akuntansi dan saya berasal dari Fakultas Ekonomi. Maka, lulus pun kemudian saya adalah Sarjana Ekonomi dari Fakultas tersebut. Tidak mengherankan kalau selama kuliah di Fakultas Ekonomi, saya memperoleh beberapa matakuliah Ekonomi, seperti: Pengantar Ekonomi I (Makro), Pengantar Ekonomi II (Mikro), Ekonomi Moneter I, Ekonomi Pembangunan I, dan Ekonomi Indonesia.

Matakuliah Pengantar Ekonomi I, saya dapatkan di Semester I tahun pertama. Diantaranya, saya belajar tentang Pendapatan Nasional.

Rumusnya adalah Y = C + I + G + (X – M). Dengan Y = Pendapatan Nasional; C = Konsumsi Rumah tangga; I = Investasi Perusahaan; G = Pengeluaran Pemerintah; serta (X-M) = Ekspor-Impor. 

Dengan suara beliau yang lantang, pak Listyo (Alm. Prof. Dr. Soelistyo, MBA), ketika itu, berusaha menjelaskan kepada kami tentang rumus di atas. Saya yang “anak IPA” susah mengerti, apa artinya?

Rumusnya, kelihatan gampang. Operasi matematikanya “hanya” ada tambah dan kurang. Namun, maknanya yang susah saya tangkap. 

Sesudahnya, baru saya sedikit mengerti maksudnya dan perlahan semakin paham ketika bertahun-tahun kemudian saya melanjutkan kuliah ke jenjang S2. Kebetulan di jenjang S2 itu, saya memperoleh lagi persamaan yang sama pada matakuliah Economics.

Pada jenjang pendidikan saya selanjutnya, yakni jenjang S3, saya bahkan memperoleh cerita dari calon dosen saya ketika itu, Rajiv Banker (https://sites.temple.edu/banker/bio/) bagaimana humus itu telah memberi mafaat bagi riset beliau. 

Beliau bercerita tentang pengamatan yang beliau lakukan atas perilaku cost di beberapa perusahaan yang pernah dipimpinnya. Di dalam cost accounting dan management accounting text books, perilaku cost itu ada dua.

Pertama, cost yang segera naik tatkala volume (ditunjukkan dengan pendapatan) perusahaan tersebut naik dan turun ketika volume turun. Ini yang biasa disebut dengan variable cost. Kedua, cost yang tidak berubah dalam jangka pendek meskipun volume naik ataupun turun. Ini biasa disebut dengan fixed cost.

Akan tetapi, dari hasil pengamatan beliau ternyata ada cost yang segera naik tatkala volume (pendapatan) perusahaan naik namun tidak segera turun ketika volume (pendapatan) perusahaan turun.

Hal tersebut kok mengingatkan beliau akan perilaku Konsumsi Rumah tangga pada persamaan Pendapatan Nasional di atas. C pada persamaan di atas segera ikut naik ketika Y naik, namun tidak segera turun ketika Y itu turun. Rasa gengsi telah menghambat penurunan C.

Fenomena perilaku cost yang menyerupai perilaku Konsumsi Rumah tangga pada persamaan Pendapatan Nasional itu beliau namakan dengan the stickiness of cost. Beliau kemudian meneliti fenomena tersebut bersama timnya.

Hasilnya, beliau berhasil mempublikasikan temuannya di salah satu jurnal paling top di dunia akuntansi (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1475-679X.00095). Yakni, di Journal of Accounting Research (https://johnsetblog.wordpress.com/2020/06/14/peringkat-jurnal-4/).

Kini, Fakultas Ekonomi UGM sudah menempati gedung sendiri di sebelah timurnya lapangan Pancasila I yang pada tahun 1985 masih berupa “lapangan sepak bola”. Lapangan Pancasila I sendiri kini pun sudah disulap menjadi auditorium Grha Sabha Pramana UGM.

Fakultas Ekonomi UGM “masih setia” dengan tiga jurusannya. Namun demikian, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan kini telah berganti nama menjadi Jurusan Ilmu Ekonomi.

Jadi, ketiga jurusan itu sekarang adalah Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Nama Fakultas Ekonomi UGM pun sudah berganti nama menjadi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Kalau dulu singkatan populernya adalah FEUGM. Maka, kini singkatan yang sama berganti menjadi FEBUGM.

FEBUGM, kini sudah menginternasional. Dikatakan demikian bukan saja karena partner kerjasama dan jejaringnya yang banyak (bahkan, terbanyak untuk PT sejenis seluruh Indonesia), namun juga berkat dua jurusannya (Manajemen dan Akuntansi), FEBUGM telah memasuki periode lima tahun yang kedua sebagai PT yang terakreditasi AACSB.

Apa itu AACSB? Dua paragraph berikut saya kutipkan dari lamannya AACSB. 

AACSB adalah singkatan dari the Association to Advance Collegiate Schools of Business. Ia merupakan lembaga akreditasi sekolah bisnis tertua di dunia yang berbasis di Amerika Serikat.

Didirikan pada tahun 1916, awalnya AACSB bernama the Association of Collegiate Schools of Business (ACSB; A-nya satu); Anggota pendirinya (Founding members) adalah sekolah bisnis dari universitas seperti: Columbia University, Cornell University, Dartmouth College, Harvard University, New York University, Northwestern University, Ohio State University, Tulane University, University of California-Berkeley, University of Chicago, University of Illinois, University of Nebraska, University of Pennsylvania, University of Pittsburgh, University of Texas, University of Wisconsin–Madison, dan Yale University.

Saat ini, terdapat 910 institusi bisnis di 58 negara dan territories di pelbagai perjuru dunia yang sudah mendapatkan akreditasi AACSB. Awal berdirinya memang di Amerika. Namun, sejak 1997 AACSB telah berubah menjadi AACSB—The International Association for Management Education [AACSB—International ] yang mengakreditasi Perguruan Tinggi (PT) bisnis di berbagai belahan dunia. 

Nah, PT bisnis yang pertama di Indonesia adalah FEBUGM. Sebagai alumni dari FEBUGM, saya layak bersyukur bahwa almamater saya terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya. Kini, bahkan kualitas itu bukan hanya pada tingkat nasional melainkan sudah pada tingkat internasional.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.