10. Husnul Khotimah (1): Do’a Abu Bakar

Assalaamu’alaikum

Kita sering mendengar kalimat yang menjadi judul tulisan ini. Belakangan, mungkin membacanya lewat we-a, bila mendapat kabar meninggalnya seorang muslim atau muslimah.

Apa itu husnul khotimah? Kalau artinya husnul khotimah adalah akhir yang baik atau penutup yang baik. Bagaimana penutup yang baik itu?

Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ.

Innamal a’malu bil khawatim

Artinya:
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607).

Proses khotimah dengan demikian menjadi sangat penting. Segala amal itu ditentukan oleh penutupnya.

Akhir yang baik menutup keburukan sebelumnya. Demikian pula sebaliknya, akhir yang buruk (su’ul khotimah) akan menutup kebaikan sebelumnya. Semuanya tergantung penutupnya.

Khusnul khotimah dengan demikian menjadi do’a yang penting diantara 5 (lima) do’a berikut:

  1. Minta diberikan surga;
  2. Minta supaya senantiasa istiqomah;
  3. Minta diberikan husnul khotimah;
  4. Minta hidayah; dan
  5. Minta diampuni dosa-dosanya.

Kualitas hidup seseorang itu akan ditentukan pada hari dia kembali kepada Allah. Untuk itu menjadi penting agar di hari itu kita diberi rizki berupa penutup yang baik. Makanya Abu Bakar berdo’a:

Allahummaj-`al khairan ‘umri akhi-rahu.

“Ya Allah, jadikanlah umurku yang terbaik pada umur yang terakhir kalinya.”

wa khaira `amali khawatimahu.

“jadikanlah amalku yang terbaik yaitu amal ketika aku meninggal dunia.”

wa khaira ayyami yauma alqaka fihi.

“Jadikan hariku yang terbaik adalah hari aku bertemu dengan Mu.”

Dari do’a ini kita bisa belajar bahwa kebutuhan kita akan kebaikan pada hari kita meninggal dunia jauh lebih tinggi dibanding hari-hari yang sekian lama selama hidup kita sebelumnya. Kita hendaknya selalu berdo’a akan husnul khotimah.

Allahumma inni as’aluka husnul khotimah.

Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu husnul khotimah.”

Kematian yang husnul khotimah itu kematian yang tidak bisa didustakan. Ia merupakan akhir yang manis dari seseorang.

Ingatan orang lain akan kematian itu tidak akan pernah terlupakan. Akan menjadi cerita yang manis pula dari satu orang ke orang yang lain.

Membicarakannya pun akan menjadi suatu pembicaraan yang disenangi jiwa. Semua berharap akan mendapatkan kedudukan yang sama pada akhir hidupnya.

Contohnya seperti apa? Apa mati yang ketika menutup mata terjadi dengan tenang? Bukan. Contohnya adalah seseorang yang meninggal dunia saat bulan Ramadhan ketika sedang sujud sewaktu melaksanakan sholat.

Orang yang meninggal dunia husnul khotimah itu, kata Nabi adalah orang yang mendapatkan rasa manis dari madunya kehidupan. Berita akan kematiannya merupakan berita gembira yang tidak bisa didustakan oleh siapapun.

Bila kita membenci seseorang dan ternyata orang itu mati husnul khotimah maka itu artinya kita yang salah dan dialah yang telah dibenarkan oleh Allah pada akhir hidupnya. Rasul bersabda: “kamu tidak boleh percaya, senang, dan benci kepada seseorang sehingga melampaui batas sampai kamu melihat bagaimana orang itu ditutup ajalnya dalam hidup”.

Karena semua akan dibenarkan atau didustakan dalam proses kematiannya. Untuk itu mintalah kepada Allah agar hari yang terbaik, amal yang terbaik, dan umur yang terbaik adalah hari, amal, dan umur ketika kita menutup mata, berpindah ke alam barzakh.

______

Sumber:

Sumber: Ustadz Oemar Mita, Lc., YouTube.

1 comments

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.