Jurnal 4: Top tier Journals

Untuk bisa published di tier 1 tidaklah mudah. Sebenarnya kalau untuk area akuntansi, jurnal yang mana saja yang disebut tier 1 itu? Ini supaya jelas yang sedang kita bicarakan. Agar persepsi kita sama.

Beda survei tentang tier 1 itu yang bersumber pada periode yang berbeda, beda pula hasilnya. Namun, kalau dari yang hasil survei berbeda-beda itu diambil enam (6) yang teratas, maka daftarnya adalah sebagai berikut:

  1. Journal of Accounting and Economics (JAE)
  2. The Accounting Review (TAR)
  3. Review of Accounting Studies (RAS)
  4. Jounal of Accounting Research (JAR)
  5. Contemporary Accounting Research (CAR)
  6. Accounting, Organizations and Society (AOS)

Itulah daftar jurnal yang sering disebut sebagai tier 1 atau top tier. Ada juga yang menyebutnya sebagai top of the top journal di area akuntansi.

Bandingkan dengan 150-an total jumlah jurnal (dari Q1 s/d Q4) di area business, management, accounting menurut Scimago (SJR). Jika dibagi empat, seperempat yang teratas pun masih 30-an jurnal bukan?

Untuk bisa diterbitkan di salah satu dari enam jurnal di atas persaingannya sangatlah ketat. Jangan mengira semudah published di Q1.

Bisa published di Q1 itu sudah membanggakan sekali bagi kita saat ini karena itu pun sudah jauh dari kriteria jurnal internasional menurut aturan Dikti. Namun, itu tetaplah bukan tier 1 sebagaimana keenam jurnal di atas. Lantas, apa lagi kriteria untuk bisa published di tier 1 itu?

Keputusan final suatu artikel akan diterbitkan atau tidak di suatu jurnal, tentu berada di tangan editor berdasarkan hasil review dari para reviewer. Nama resmi yang digunakan adalah jury dan biasanya lebih dari satu guna mendapatkan obyektivitas). Pertanyaannya, siapa editor dan reviewer yang menentukan “nasib” penulis itu?

Editor dan reviewer dari jurnal tier 1, bukanlah dewa atau makhluk dari luar angkasa. Akan tetapi, dia sejawat kita juga. Kalau ada yang membedakan ialah bahwa editor, merupakan orang yang sudah berulang kali published di jurnal tier 1 itu.

Nah, kalau untuk published di jurnal tier 1 membutuhkan waktu sekitar dua tahunan, bahkan lebih, bila dikatakan, sudah published berulang kali, berarti dari faktor usia, dia sudah senior juga. Apakah hal itu sama dengan reviewer?

Kalau editor itu adalah orang yang sudah published berkali-kali dengan topik yang mungkin berbeda-beda, maka reviewer memang orang yang telah published di jurnal tier 1 juga. Namun tidak perlu harus sudah sudah published berkali-kali. Hal yang lebih penting adalah ia merupakan orang yang terakhir published pada topik yang sama (ingat, bukan judul) yang sedang direviu oleh para juries di jurnal yang sama.

Hal ini logis saja. Sebelum dikirim ke jurnal, manuscript-nya biasanya sudah digeluti sekian lama oleh penulisnya. Maka, ialah orang yang paling paham tentang topik yang sedang diajukan untuk direviu tersebut.

Reviewer itupun, sebelumnya pernah melalui proses yang kurang lebih sama. Lantas, kriteria untuk layak published di tier 1 itu apa?

20 comments

  1. […] Ya, di paragraph yang pertama saja, ada 9 artikel yang dijadikan sebagai rujukan guna memperkuat pernyataan tertentu. Bahan rujukan inilah yang dimaksud dengan landasan teoritis. Meskipun, tidak ada “teori murni” berasal dari textbook misalnya. Melainkan semuanya dari hasil penelitian, yang sudah berhasil dipublikasikan pada sebuah jurnal (artikel-artikel yang dijadikan rujukan adalah artikel-artikel yang dipublikasikan di top tier journal; https://johnsetblog.wordpress.com/2020/06/14/peringkat-jurnal-4/).  […]

    Suka

  2. […] Penggalan artikel yang berjudul “Founders, heirs, and corporate opacity in the United States” pada Contoh 5 itu terbit pada Journal of Financial Economics 92 tahun 2009, pengembangan (extension) dari artikel yang terbit di The Journal of Finance tahun 2005, dengan judul “Founding-Family Ownership and Firm Performance: Evidence from the S&P 500”.  Keduanya merupakan top tier journal; https://johnsetblog.wordpress.com/2020/06/14/peringkat-jurnal-4/). […]

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.